Tuesday, November 23, 2010

Penyakit Varesella

Penyakit Varesella (Cacar)

1. Latar Belakang

a. Cacar
Penyakit cacar dalam bahasa medis disebut variola, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut small pox. Penyakit yang disebabkan oleh virus poks (pox virus) ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan sangat mudah menular. Gejala yang terjadi bagi yang terinfeksi adalah demam, dan muncul gelembung-gelembung berisi nanah secara serentak di kulit daerah wajah, tangan, kaki, dan akhirnya seluruh tubuh. Penyakit ini kerap berakibat fatal, terutama bila mengenai bayi atau lanjut usia. Bagi yang bisa sembuh pun, akan memberikan bekas di kulit berupa bopeng-bopeng.

b. Untungnya, penyakit ini sudah tidak ada lagi dunia. Di abad 19, seluruh dunia berupaya memberantas penyakit ini dengan imunisasi. Di wilayah Indonesia, imunisasi cacar telah dilakukan sejak tahun 1856, oleh Pemerintahan Hindia, Belanda. Setelah proses yang panjang dan penuh kerja keras, akhirnya penyakit ini tidak ditemukan lagi di Indonesia sejak tahun 1974 dan selanjutnya WHO menetapkan Indonesia bebas dari cacar. Berkat kerjasama seluruh dunia, akhirnya tahun 1980 pun dunia dinyatakan sudah bebas dari penyakit cacar.

c. Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.

d. Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain ‘shingles’ adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

2. Macam-Macam Penyakit Menular Cacar

a. Cacar Air

1) Cacar air, walaupun namanya mirip dengan cacar, merupakan penyakit yang berbeda. Cacar air, dalam bahasa medisnya disebut varisela, dan dalam bahasa Inggris dinamai chicken pox. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama virus varisela-zoster.

2) Serupa dengan cacar, gejala yang muncul sama-sama ada demam. Akan tetapi perbedaan terdapat pada gelembung yang muncul kecil-kecil dan tidak serentak, yang dimulai dari bagian tubuh penderita lalu menjalah ke anggota tubuh lainnya. Secara umum, penyakit cacar air ini jauh lebih ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar.

3) Vaksinasi penyakit ini sesungguhnya sudah ada cukup lama, namun hingga kini belum banyak dilakukan di Indonesia. Vaksinasi cacar air sampai hari ini belum menjadi bagian dari program imunisasi dasar yang diwajibkan, mengingat biayanya yang masih mahal sehingga tidak semua orang mampu menjangkaunya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ini menjadwalkan pemberian imunisasi cacar air ini bagi anak usia 10 tahun ke atas, bila memang belum terkena cacar air. Namun jika dikehendaki dan memang mampu, vaksin sudah boleh diberikan setelah usia 1 tahun, dan diulang 10 tahun kemudian untuk melindunginya saat dewasa.

b. Cacar Ular

1) Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular. Cacar ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah diderita seseorang sebelumnya.

2) Perlu diketahui, bila seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya dari tubuh penderita, melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di ganglion saraf tepi penderitanya. Virus yang berdiam dalam tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit yang dinamai Herpes Zoster.

3) Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila sampai muncul di kedua sisi, berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk. Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang memiliki risiko yang bisa berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat dijumpai pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV / AIDS.

c. Cacar Monyet

1) Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya yang telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo bulosa, atau ada pula yang menamakan impetigo vesikulo-bulosa. Berbeda dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

2) Secara klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum seperti pada cacar air ataupun herpes zoster. Gejala yang didapatkan adalah adanya gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan punggung. Gelembung yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak begitu banyak, namun kerap kali disertai pula oleh miliaria (biang keringat).

3) Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan kulit saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu diobati. Apalagi karena yang menjadi penyebab adalah bakteri, yang untuk memusnahkannya diperlukan obat antibiotika yang dioleskan pada tempat yang terkena.

4) Ada yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan yang tampak di kulit memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan penyakit cacar. Sedangkan asal usul dikaitkan dengan monyet,konon karena umumnya kulit terasa gatal sekali dan kerap menyebabkan penderitanya menggaruk-garuk tubuhnya terus menerus (seperti monyet.)

3. Cara Penularan

a. Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes) secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.

a. Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

4. Tanda Dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)

Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut. Proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Nah, upayakan sebisa mungkin menghindari hal-hal tersebut.penularan virus cacar a/ lewat udara.. artinya udara aja bisa nular apalagi sentuhan.. penularan terjadi dari sebelum orang yg terkena belum bergejala, sampai kurang lebih pas dah jadi koreng.. pas bintil2nya baru meletus2 a/ keadaan paling menular.. tapi gak semua orang pasti kena cacar kalo terjangkit virus ini.. semua tergantung 3 faktor:

1. Daya tahan tubuh

2. Jumlah Virus yg masuk

3. Lama kontak dengan penderita

4. Penanggulangan Penyakit Cacar

5. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)

a. Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.

b. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).

c. Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam, menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair.

1. Obat yang seharusnya diberikan

a) Paracetamol tablet

b) Acyclovir tablet

c) Bedak Talek

d) Vitamin Neurobian/neuroboran

2. Hindari makanan yg memang anda alergi bila memakannya, terutama yg menyebabkan gatal agar tidak bertambah gatal pada gelembung cacar. Lainnya tidak ada pantangan khusus, bahkan harus meningkatkan konsumsi makanan bergizi untuk perbaikan daya tahan tubuh.

3. Keguguran tidak ada hubungannya dengan herpes (cacar). Herpes disebabkan oleh virus yang masuk melalui sentuhan kulit, bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah, serta prilaku sex (ML, oral sex) seperti pada herpes genetalis.

4. Cacar pada bayi umumnya tidak menimbulkan komplikasi, dapat sembuh dengan perbaikan daya tahan tubuh (pemberian vitamin). Namun demikian gejala demam dan gatal menjadi perhatian kita tentunya.

5. Anak Anda dapat diberikan (puyer) zovirax (obat yang kandungannya Acyclovir). *Tablet Acyclovir 20 mg per kg berat badan 4x/hari.Oleskan Salep zovirax dan bedak salicyl pagi dan sore setelah mandi.

6. Berikan penurun demam (syrup paracetamol) sesuai dosis petunjuk pada kotak obat.

7. Anak Anda dapat dimandikan dengan air mandi dicampur PK (Kalium Permanganat) atau dettol supaya bersih dari kuman yang menempel dan anak akan merasa segar. Sedangkan seseorang yang sudah pernah terkena penyakit cacar air, akan dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Penyakit ini bisa menghinggapi anak-anak maupun dewasa.

Berikut ini adalah Tips melakukan perawatan terhadap penderita cacar air:

1. Mengganti baju penderita setiap hari

2. .Menaburkan bedak anti gatal pada bagian tubuh yang terkena cacar air untuk mengurangi rasa gatal dan agar ruam cepat menajdi kering

3. Memisahkan penderita dengan orang sehat agar cacar air tidak menular kepada orang lain.Mandi dengan air hangat yang telah dicampur dengan obat anti gatal setiap hari.

4. Memotong kuku agar tidak menggaruk ruam-ruam pada kulit sehingga tidak timbul infeksi baru.

5. Menciptakan kondisi yang nyaman bagi penderita agar dapat beristirahat dengan nyaman dan mempercepat proses kesembuhan.

6. Sikap Kita

Lingkungan yang kurang terpelihara akan gampang sekali untuk terkena penyaki bagi para pendunduknya, terutama Penyakit Menular. Agar semua yang kita takutkan selama ini tidak menimpa kita dan penduduk yang lain, maka alangkah lebih baiknya kita sama-sama menjaga lingkungan hidup kita, karena tidak ada yang membersihkannya, kecuali dengan usaha kita agar tidak terjadi penyakit yang dapat menular ke semua penduduk.

Mari kita sama-sama menjaga hidup dan lingkungan hidup ini senantiasa selalu bersih dan terjaga dari hal-hal yang tak diinginkan. Buanglah sampah pada tempatnya, agar tidak menimbulkan penyakit yang dapat membahayakan hidup dan kehidupan kita dan masih banyak lagi hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang menular pada masyarakat kita.0.000000

No comments: